6 Cara Mengatasi Anak Temperamental
Karakter anak, satu dengan lainnya, berbeda-beda. Ada yang temperamental, ada juga yang pendiam. Mengatasi anak dengan karakter yang berbeda tentu cara menanganinya pun berbeda pula.
Seringkali kita mendengar keluhan orang tua yang anaknya sangat temperamental. Karena berbagai hal, si anak marah-marah, teriak-teriak bahkan bersikap agresif seperti memukul atau menendang orang yang dianggap mengganggu atau tidak bisa dengan cepat memenuhi keinginannya.
Untuk mengatasi anak dengan karakter seperti ini Ayah Edy dalam bukunya “Ayah Edy Menjawab 100 Persoalan Sehari-hari Orangtua yang Tidak Ada Jawabannya di Kamus Mana Pun” memberikan jawaban.
1. Mengetahui penyebab kemarahannya
Penyebab kemarahan pada anak sangat beragam. Diantaranya adalah karena ada hal yang tidak sesuai dengan harapannya. Seperti orang tua yang tidak menepati janjinya, cemburu karena saudaranya lebih diperhatikan oleh orang tuanya, dipaksa melakukan sesuatu yang ia tidak sukai, meminta perhatian mungkin Ayah-Bunda terlalu sibuk sehingga kurang memperhatikan anaknya. Kalau sudah tahu penyebab kemarahannya, maka akan lebih mudah untuk mengatasinya.
2. Meminta anak agar memberitahu apa yang diinginkannya
Meminta kepada anak untuk memberitahu kepada orang tua atau pengasuhnya apa yang menjadi kesulitannya atau yang diinginkannya. Hal ini agar orang tua atau pengasuhnya bisa mendampingi dan membantu menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi si anak.
3. Orang tua cepat merespons permintaan anak
Ketika anak sedang membutuhkan bantuan, orang tua atau pengasuhnya sebaiknya cepat untuk memenuhinya. Jangan sampai si anak menunggu terlalu lama yang membuat si anak kesal dan marah. Jangankan anak, orang tua saja jika tidak cepat mendapat tanggapan akan marah juga.
4. Membaca bahasa tubuh dan gerak-gerik anak
Selain ada yang mudah mengekspresikan kemarahannya, ada juga anak yang menyimpan kemarahnnya sehingga orang tua atau pengasuh tidak tahu dia sedang marah. Untuk itu, orang tua atau pengasuh perlu membaca bahasa tubuh dan gerak gerik si anak. Seperti mogok makan, tidak mau keluar rumah, selalu cemberut atau menangis terus-terusan tanpa diketahui penyebabnya. Pada sitausi seperti ini, Ayah-Bunda atau pengasuh harus peka dan mencari tahu secara perlahan apa penyebab tingkah aneh si anak itu.
5. Mintalah anak untuk bercerita
Mintalah anak untuk bercerita apa yang membuatnya marah. Kalau ia belum mau bercerita jangan dipaksa. Tunggu anak tenang dan mau mengungkapkan kekesalannya. Kalau ia malah menangis, tunggulah hingga tangisnya reda, biarkan emosinya lepas dahulu hingga ia nyaman bercerita. Dampingi terus anak dengan penuh kasih sayang dan tidak memaksakan kehendak.
6. Bersabar
Langkah berikutnya yang tidak kalah penting adalah bersabar. Anak-anak kita sedang belajar mengembangkan sistem emosinya. Jika Ayah-Bunda terbawa emosi, anak pun belajar memelihara amarahnya, bukan mengendalikannya.
Demikian enam langkah mengatasi anak yang temperamental. Semoga enam langkah ini membantu Ayah-Bunda dalam menemani dan membimbing buah hati agar bersikap dengan tepat.***