8 Kata Ajaib Pereda Emosi Anak
Sebagai orang tua, kita seringkali menghadapi berbagai macam sifat dan karakter anak. Ada yang pendiam, ada yang pemarah, ada juga yang ketika marah tidak mudah untuk menghentikannya. Orang tua dituntut terus mencari cara agar bisa menyelesaikan berbagai situasi dan kondisi anak.
Menurut buku “HypnoCreativa Teknik Mengelola & Mengatasi Emosi Buah Hati menjadi Prestasi” terbitan Luxima, ada 8 kata-kata ajaib yang mampu meredakan emosi anak.
1. Kekuatan “Terima Kasih”
“Terima Kasih” adalah kata yang sederhana tetapi mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa bagi siapa pun yang mendengarkannya, termasuk anak-anak kita. Kata ini di dalamnya mensiratkan penghargaan yang dalam terhadap orang yang diajak berbicara. Kata ini akan berdampak luar biasa ketika diucapkan kepada anak-anak setelah selesai mengerjakan suatu pekerjaan. Misalnya “terima kasih ya Kak sudah mendengarkan Ibu”, “Terima kasih ya Dek sudah tidak menangis lagi”, “Terima kasih ya Kak sudah membantu Ibu” dan masih banyak contoh lainnya.
2. Kekuatan “Tolong/Ma’af”
Kata “Tolong/Ma’af” ketika diucapkan terdengar lembut tetapi di balik kelembutannya terdapat kekuatan yang sangat luar biasa untuk menggerakan. Kata ini meyiratkan bahwa orang yang mengucapkannya tidak bisa melakukan dan menganggap orang yang diajak bicara mempuyai kemampuan untuk melakukan suatu perbuatan yang diminta. Misalnya, “tolong Kak berhenti menangisnya, mengganggu orang lain” dan masih banyak contoh lainnya.
3. Kekuatan “atau”
Kata “atau” digunakan untuk memberikan sebuah pilihan kepada anak. Namun demikian, orang tua harus memberikan pilihan yang semuanya kita harapkan. Misalnya “Nak mau makan dulu atau mandi dulu?”. Kedua pilihan itu semuanya yang diharapkan oleh orang tua. Contoh pilihan yang tidak sesuai misalnya seperti ini: “Dek mau berhenti atau tidak main hpnya?” pasti jawabannya tidak.
4. Kekuatan “Apa yang bisa Ibu/Ayah Bantu”
Emosi anak seringkali turun naik akibat interaksinya dengan teman dan lingkungannya. Kadang gembira, kadang sedih. Sebagai orang tua pastinya dapat melihat dan merasakan kondisi kejiwaan anak-anak kita ketika kita melihat wajah dan tingkah lakunya. Ketika kita melihat ada sesuatu yang berubah dari sikap anak, bisa kita menyapanya dengan kata-kata ini: “Apa yang bisa Ibu/Ayah bantu Nak?”. Kata-kata ini paling tidak akan meringankan beban yang menyesakan dada anak. Kata-kata ini juga membuktikan kita sebagai orang tua peduli dan perhatian terhadap anak.
5. Kekuatan “Kata Tidak”
Sebagai orang tua yang menyayangi anaknya, tidak mesti semua kata-katanya memberikan kebolehan kepada anak. Tetapi pada saat tertentu orang tua juga bisa mengatakan “tidak” kepada anak untuk kebaikan si anak sendiri. Misalnya si anak meminta makan permen, bisa katakan “Ma’af Nak, Tidak. Adek kan masih batuk”.
6. Kekuatan “Tapi”
Kata “tapi” seringkali berkonotasi negatif. Tetapi kata ini juga mempunyai kekuatan positif ketika digunakan dengan tepat. Misalnya “Adek ini kecil tapi gesit dan sehat”, “Tugasmu memang berat, tetapi Kakak pasti bisa’. Ada juga kata “tapi” digunakan di tempat yang tidak tepat dan akan berdampak negatif kepada anak seperti contoh berikut ini: “Kakakmu rajin, tetapi mengapa adek malas?”.
7. Kekuatan “Karena”
Terkadang anak yang tidak cepat memenuhi permintaan orang tuanya karena tidak ada penjelasan yang bisa ia terima. Ketika sudah dijelasakan alasannya ia baru mau melakukannya. Misalnya, “Ayah dan Ibu menyekolahkan Kakak di sekolah full Day school karena Kakak pintar dan cerdas”. Contoh lainnya adalah “Ayah Ibu memberikan hadiah sepeda ini karena Adek sudah hafal juz 30”.
8. Kekuatan “Tidak Tahu”
Sebagai orang tua kita seringkali mendapat pertanyaan-pertanyaan yang tidak terduga dari anak-anak kita. Pertanyaan itu muncul dari keinginantahuan si anak atau pun pertanyaan yang dilontarkan dari sekolahnya. Sebagai orang tua tentu kita ingin memberikan jawaban yang benar dan tepat untuk anak kita dan sebagai orang tua kita seringkali ingin terlihat bisa menjawab dari semua pertanyaan anak. Namun ada kalanya tidak semua pertanyaan bisa dijawab seketika. Lalu apa yang sebaiknya dikatakan orang tua kepada anaknya?. Orang tua bisa menjawab “Ma’af Kak, Ayah Ibu tidak tahu tentang pertanyaan itu, namun Ayah/Ibu berjanji akan mencari tahu dan memberitahukan kepadamu segera, tolong ingatkan Ayah ya”. Pengakuan secara jujur ketidaktahuan dan berjanji akan mencari tahu segera jauh lebih terhormat ketimbang memberikan jawaban yang tidak tepat dan salah.
Demikian 8 kata ajaib yang mempunyai kekuatan untuk meredakan emosi anak dan mempunyai kekuatam positif bagi perkembangan kejiwaan anak. *** .