Ayah.. Ibu.. Hati-Hati Mengumbar Janji Bila Tak Bisa Ditepati!

Ilustrasi: freepik.com

Saat ini, buku-buku parenting sedang booming mewarnai toko buku di setiap sudut kota, hal ini dikarenakan tidak ada sekolah khusus yang mengajarkan bagaimana menjadi sosok ‘orang tua’, sehingga bisa membantu Ayah dan Ibu menjawab langkah apa yang bisa dilakukan untuk menghadapi kesulitan dalam mendidik Anak.

Inti dari menjadi orang tua adalah adanya cinta sehingga tumbuh kesabaran dan kepekaan luar biasa yang diperlukan orang tua dalam mendampingi tumbuh kembang buah hati tercinta. Sehingga sebagai orang tua, ayah dan ibu harus mau membekali diri keterampilan bagaimana menjadi orang tua yang bijak.

Ketika anak diizinkan melakukan segala aktifitas tanpa ada “larangan” misalnya, pada hakikatnya akan anak membuat anak banyak belajar dan orang tua pun akan mampu memantau apa yang bisa dan tidak bisa mereka lakukan, walaupun pasti ada kekhawatiran dari Ayah dan Ibu terlebih jika mengingat usia mereka yang masih kecil.

Namun tak sedikit orang tua yang sering ‘melarang’ anak-anak mereka melakukan sesuatu. Mungkin saat itu anak memang mengikuti perintah orang tuanya tidak melakukan larangan itu, namun bisa jadi anak akan “bermain-main” di belakang orang tua karena rasa penasarannya.

Bahkan banyak pula orang tua yang ketika melarang sesuatu dan anak ‘rewel’ tak mau menuruti, mereka kemudian mengiming-imingi sesuatu kepada anaknya. Namun hanya sekedar janji yang pada kenyataannya tidak dipenuhi.

Disadari atau tidak, saat Ayah dan Ibu mengumbar janji hanya untuk ‘sekedar’ membujuk anak agar menuruti permintaan orang tua untuk tidak melakukan ‘larangan’ mereka, minimalnya agar anak tidak rewel, seperti menjanjikan mengajak bermain ke suatu tempat atau membelikannya mainan, makanan, atau minuman kesukaannya, dan saat anak menagih janji tersebut, Ayah dan Ibu sering memberikan banyak alasan guna menolaknya. Hal ini terlihat sepele, namun dampaknya sangatlah besar bagi tumbuh kembang mental anak.

Orang tua sebaiknya menepati janjinya yang telah disepakatinya bersama Anak. Karena jika orang tua selalu mengingkari janji, hal tersebut selain akan membuat anak tidak percaya kepada orang tuanya, mereka juga tidak lagi menghormati orang tuanya karena telah menjadi orang yang berbohong dengan tidak memenuhi janjinya.

Kemungkinan besar bahkan akan membuat anak menirunya dengan sering ingkar janji juga, tak hanya kepada orang tua mereka ketika dituntut untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu tetapi juga kepada yang lainnya, bahkan lebih buruk dari hal itu, anak-anak akan merasa dikhianati dan merasa dirinya tidak dihargai, sehingga membuat mereka tak percaya diri dan mencari sosok yang lebih mereka rasa ‘menghargai’ mereka. Sikap tidak menepati janji yang dilakukan orangtua ini bisa membuat anak-anak menjadi pembohong di masa dewasa.

 Jika Ayah dan Ibu tidak bisa atau belum bisa memenuhi janji, maka beranikan diri untuk meminta maaf. Berani meminta maaf kepada Anak karena telah berjanji dan tidak bisa menepatinya. Sebaiknya kemukakan juga alasannya, tentunya dengan bahasa yang mereka fahami. Namun pada kenyataannya, tak sedikit orang tua yang tidak mau meminta maaf kepada anak-anak mereka saat tidak bisa memenuhi janjinya. Hal tersebut bisa disebabkan karena gengsi atau sebab yang lain, bahkan orang tua kadang cenderung menyalahkan anak untuk menutupi ketidakmauan mereka memenuhi janjinya.

Menepati janji dan meminta maaf bila bersalah merupakan pola pengasuhan yang mampu menguatkan ikatan batin orang tua dan anak. Menepati janji dan meminta maaf ini merupakan contoh pengendalian diri, perilaku ini secara alami akan dicontoh anak. Artinya ketika orang tua selalu menepati janji-janji mereka dan saat belum bisa menepati pun berani meminta maaf, maka saat anak berjanji pun dia akan selalu menepatinya, dan saat dia belum bisa memenuhi janjinya, mereka memiliki keberanian untuk meminta maaf dan mengakui kesalahannya dan memperbaikinya. Sikap ini akan menumbuhkan kepercayaan diri saat mereka dewasa dan menjadikan dirinya menjadi sosok yang dapat dipercaya dan tidak khianat.

Bagaimana dengan Anda, adakah janji yang belum terpenuhi kepada buah hati tercinta? 

Silvia Rahmah
0 0 votes
Article Rating
Visited 1 times, 1 visit(s) today
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x