Cara Sederhana Membenahi Perilaku Anak yang sering Merajuk

Marah adalah salah satu bentuk emosi yang wajar ditemui pada makhluk hidup, baik hewan maupun manusia, mulai orang dewasa sampai anak-anak sekalipun. Masalah akan selalu muncul jika emosi ini diluapkan dengan agresif sehingga menyakiti diri sendiri juga orang lain, sulit diredakan, merusak suasana sekelilingnya, sampai menyimpan murka yang berkepanjangan.

Seiring tahap tumbuh kembang anak, bentukan emosi ini pun ikut tumbuh menghampiri. Namun, masalah akan terus berkepanjangan jika luapan emosi Anak berlebihan, hingga dia tidak mau melakukan apapun dalam waktu yang lama. Anak hanya fokus pada mengeluarkan emosi ketimbang kepada pengontrolan emosi. Sebagai orang tua, menghadapi situasi ini tentu harus belajar memahami bagaimana melatih diri mengontrol emosi dan menyalurkanya dengan baik dan benar, sehingga mampu mengatasi sekaligus melatih diri anak untuk bisa mengeluarkan emosinya dengan tepat pula, sampai akhirnya ia mampu meredakannya.

Tidak jarang orang tua memberikan cap pemarah, bawel, berisik, dan atribut jelek lainnya kepada anak. Padahal anak juga manusia yang mempunyai berbagai macam sisi kehidupan. Ada bagian diri Anak yang kurang baik dan perlu diperbaiki, selain tentu ada bagian dari dirinya yang bagus dan pantas dipuji. Oleh karenanya, yuk kita benahi sikapnya, salah satunya dengan:

1. Ajari Anak Cara Berkomunikasi

Seiring bertambahnya usia, anak akan semakin banyak merasakan keinginan, entah itu ingin makan (lapar), ingin minum (haus), ingin mainan, ingin dipeluk ayah dan Bunda, atau hal lainnya. Namun, ketika Anak tidak mendapatkan hal yang diinginkannya, ada rasa kecewa, sedih, marah, dan tidak nyaman, yang semua rasa itu adalah hal yang baru untuk mereka, sehingga yang mampu ditunjukkan anak untuk memngekpresikan semua rasa itu adalah dengan merengek atau merajuk untuk mendapatkannya.

Bagi anak yang memiliki energi lebih, emosi kemarahan ini bisa memicunya melakukan tindakan-tindakan agresif. Oleh karenanya, orang tua harus bisa menyalurkan dan mengalihkan energi marahnya itu dengan mengajak dan mencontohkannya ke hal-hal yang positif.

Ajari Anak cara komunikasi yang baik, seperti katakan kepadanya ‘Ayah dan Bunda akan mendengarkan permintaan Adik, jika disampaikan dengan baik, tanpa rengekan.” Semakin banyak kosa kata Anak, maka kemampuan berbahasanya semakin baik. Sehingga Ayah dan Bunda dapat membuat anak mengerti kalau marah dan merengek itu bukanlah hal yang tepat meminta sesuatu.

2. Tegas dan Tetap Konsekuen

Silvia Rahmah
5 1 vote
Article Rating
Visited 1 times, 1 visit(s) today

Silvia Rahmah

Magister Pendidikan Quran Hadis. Berpengalaman di dalam dunia jurnalistik dan editor di sejumlah penerbit nasional. Ia juga menyukai pengasuhan anak-anak atau parenting.

Silvia Rahmah
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x