Catat! 5 Kalimat Ini Pantang Diucapkan Dalam Pernikahan

Ilustrasi: freepik

Pernikahan adalah bersatunya dua insan yang berbeda dalam satu ikatan yang didasarkan atas nama cinta dan kasih sayang. Satu dengan yang lainnya berlomba ingin memberikan yang terbaik kepada pasangannya. Masing-masing berusaha menghindari pasangannya terluka dan tersakiti.

Dalam mengarungi bahtera rumah tangga, tidak hanya keindahan dan kebahagiaan tapi  juga tentunya banyak riak, gelombang dan badai menerpanya. Karena itu, pasangan yang sudah menikah bersiaplah untuk menghadapinya dan menjauhi kalimat-kalimat yang dapat menyakiti pasangan dan bisa membuat keadaan keluarga semakin kacau.

Menurut Merry Riana, seorang motivator, di channel youtubenya mengatakan ada lima kalimat yang “haram”, tidak boleh, pantang diucapkan seorang yang sudah menikah dalam rumah tangganya.

Pertama, kalau dia bisa, saya juga bisa

Kalimat ini sebenarnya netral, artinya bisa bermakna positif bisa juga negatif. Kalau bermakna positif tentunya bagus. Seperti kebaikan, kebiasaan baik, kesuksesan, prestasi  pasangan. Dan kita termotivasi untuk meniru dan melampauinya. Itu sangat bagus. Tapi kalau dengan sesuatu yang negatif, itu tidak boleh dilakukan, haram hehe, bisa bahaya. Seperti misalnya pasangan kita bersikap cuek, kita ikut bersikap cuek. Pasangan kita suka marah-marah, kita ikut marah-marah. Pasangan kita selingkuh kita ikut-ikutan selingkuh. Ini yang haram, tidak boleh, pantang diucapkan apalagi dilakukan.

Menurut Merry Riana, pernikahan itu bukan pertandingan, bukan juga kalah menang. Tapi dalam pernikahan itu tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang tapi dua-duanya kalah dan dua-duanya menang.  

Kedua, kenapa aku yang harus mulai?           

Waktu sebelum menikah, masing-masing ingin melakukan yang pertama. Ingin menunjukan inisiatif yang terbaik di depan calon istri atau calom suami. Kalau ada kesalahan ingin cepat-cepat menyampaikan permintaan maaf, tidak mau keduluan. Tapi setelah menikah kenapa tidak mau mengambil inisiatif yang pertama? Sampai-sampai terpikir “kenapa aku yang harus mulai?”.

Jika ada perselisihan, salah satu mulailah membuka pembicaraan dan meminta ma’af jika ada kesalahan, meskipun mungkin kamu tidak salah. Menurut Merry, jika pasangan saling menyakiti sesungguhnya itu menyakiti diri sendiri.  

Ketiga, kamu tuh yah, selalu deh!

Menurut Merry, kata selalu itu kelihatannya sederhana tapi menyakitkan pasangan. Selain kata “selalu” kata “gak pernah” juga berbahaya. Contohnya, “kamu tuh gak pernah perhatian sama aku”, “kamu tuh gak pernah nyukupin”. Ingat! Kata “selalu” dan “gak pernah” akan membuat pasangan kamu merasa tidak dihargai. Seolah-oleh apa yang sudah dilakukannya selama ini tidak ada artinya.

Keempat, kenapa yah kamu nggak bisa seperti dia   

Membandingkan pasangan Anda dengan orang lain. Ini awal perpisahan. Itu artinya kamu tidak menerima pasangan apa adanya. Kamu juga tidak mau dibanding-bandingkan dengan orang lain. Masing-masing kita mempunyai kelemahan dan tidak sempurna.  Kamu pasti maunya diterima apa adanya. Sekarang saatnya untuk belajar menerima pasangan kita. Belajar menghargai pasangan. Jika kamu ingin dihargai pasangan.

Kelima, ih nyesel deh nikah sama kamu!

Kata-kata ini paling haram, tidak boleh, diucapkan dalam sebuah rumah tangga.   Menurut Merry, setiap rumah tangga itu mempunyai masalah, yang perlu diselesaikan itu masalahnya, bukan rumah tangganya. Yang paling penting bukan mengetahui siapa yang salah tapi mencari tahu bagaimana solusinya. Bagaimana cara memperbaikinya.

Itulah lima kalimat yang haram, pantang, diucapkan dalam rumah tangga. Selalu perlakukan pasangan kamu seperti ingin kamu diperlakukan. ***

0 0 votes
Article Rating
Visited 1 times, 3 visit(s) today

admin

Admin qobiltu bisa dihubungi di e-mail qobiltu.co@gmail.com

admin
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x