Kitab Puasa dan Ramadan Karya Syaikh Abdul Rahman Hassan
Ketika Ramadan datang, kita seringkali mencari kitab atau buku rujukan tentang puasa untuk dijadikan pegangan sendiri dalam menjalankan ibadah ini atau untuk referensi berceramah. Biasanya kita akan menemukan penjelasan tentang puasa di dalam satu kitab atau buku fikih secara umum. Pembahasan tentang puasa hanya bagian dari sekian banyak bab yang ada di kitab tersebut. Karenanya, pembahasan tentang puasa dan ramadan, biasanya tidak banyak dan tidak detail.
Saya mencoba mencari kitab yang khusus membahas tentang puasa. Harapannya mendapatkan penjelasan tentang puasa secara lengkap dan detail. Dari penelusuran tersebut, saya menemukan sejumlah kitab. Diantaranya adalah kitab “Ashiamu wa Ramadhan fis-Sunnah wal Qur’an” karya Syaikh Abdul Rahman Hassan.
Syaikh Abdul Rahman ini kelahiran Damaskus. Ia belajar di al-Azhar Cairo kemudian pindah ke Riyadh, Arab Saudi, sebagai guru besar di Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, dimana dia menghabiskan dua tahun, kemudian pindah ke Mekah untuk bekerja sebagai profesor di Universitas Umm Al-Qura sekitar tiga puluh tahun, sampai dia mencapai usia tujuh puluh tahun.
Karya-karya Syaikh ini cukup banyak. Ada sekitar 53 kitab yang ditulisnya dengan berbagai tema: bahasa, akhlaq, fiqih, tauhid dan bidang lainnya. Salah satu kitabnya di bidang qur’an dan fiqh yaitu “Ashiamu wa Ramadhan fi Sunnah wal Qur’an”. Kitab ini cukup tebal yaitu sekitar 590 halaman. Pembahasannya, menurut saya, cukup detail dan lengkap tentang puasa dan Ramadan.
Kitab ini terdiri dari 6 bab. Bab pertama membahas tentang puasa dalam al-Qur’an. Pada bab ini, ada 3 hal yang dibahas. Pertama tentang kisah Bunda Maryam ‘alaihassalam yang melakukan puasa nadzar untuk tidak bicara ketika ia mengandung Nabi Isa ‘alaihissalam. Kedua tentang merenungi ayat-ayat tentang puasa Ramadan. Ketiga tentang keutamaan puasa di dalam al-Qur’an.
Pada perenungan ayat puasa, salahsatu ayat yang dibahas adalah QS. Al-Baqarah ayat 183. Pada bagian ini Syaikh Abdul Rahman membahas ayat ini cukup Panjang. Termasuk membahas kandungan penggalan ayat yang berkaitan dengan puasa umat-umat sebelum Islam كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ dan kalimat لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ.
Bab kedua membahas tentang keutamaan puasa dan bulan ramadan di dalam perspektif hadis atau sunnah. Pada bagian ini ada dua pembahasan: keutamaan bulan ramadan dan keutamaan puasa di bulan ramadan. Pada pembahasan ini banyak hadis yang berkaitan kedua hal tersebut yang dikutip. Salahsatu hadis yang dikutip adalah hadis ini
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةَ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ
Pada bagian ini juga dibahas 16 keutamaan bulan Ramadan. Ini mungkin salah satu keutamaan bulan ramadan yang paling banyak dari sekian keutamaan bulan ramadan. Pada bab ini ada sesuatu yang menarik yaitu pembahasan tentang keutamaan bulan ramadan yang salah satunya adalah dibelenggunya syaitan dan jin. Lalu timbul pertanyaan mengapa masih ada umat Islam yang melakukan kejahatan dan maksiat padahal syaitan dan jin dibelenggu di bulan ramadan?. Jawaban atas pertanyaan ini diulas cukup panjang di bab ini. Selain itu, bab ini juga membahas seluk beluk lailatul qadar.
Selanjutnya bab tiga membahas tentang puasa di dalam hadis. Bab ini diantaranya mengulas apa saja yang boleh dan tidak boleh bagi orang yang berpuasa, jenis-jenis puasa dan masih banyak lagi.
Pada bab selanjutnya membahas tentang zakat fitrah, shalat Id dan kemulyaan Ramadan. Pada bab terakhir membahas puasa dalam pandangan fikih madzhab empat yaitu madzhab Imam Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali.
Saya melihat kitab ini cukup komplit dan detail membahas tentang puasa dan keutamaan ramadan. Mulai dari perenungan ayat-ayat tentang puasa, keutamaan puasa dan ramadan, pelaksanaan puasa termasuk bagaimana hukum mengqada puasa orang yang sudah meninggal dan qada puasa bagi orang yang meninggalkan puasa tanpa sebab syar’I dan banyak lainnya. Karenanya, kitab ini akan sangat baik dijadikan referensi untuk pelaksanaan puasa ramadan kita.***
