Separo Surga Itu
Separo surga itu bisa kita bangun dari sini. Dari sebuah pernikahan indah nan barakah lagi suci. Yang diridhoi Allah, diamini para malaikat manakala mereka tunduk menjadi saksi.
Aku ingin menjadi istri yang tawadhu kepadamu. Dan jadilah engkau imam yang tak pernah lelah membimbing langkah di sepanjang perjalanan cinta yang kita tempuh.
Separo surga itu bisa kita mulai dari sini. Menanam kasih sayang di kala azan Subuh berkumandang. Saling mengingatkan manakala waktu Dzuhur mulai datang bertandang. Menukar gusar dengan menunaikan ibadah Ashar. Magrib dan Isya, sebisa-bisa kita tunaikan secara istiqamah dan berjamaah.
Separo surga itu bisa kita ciptakan dari sini. Dari sebuah rumah sederhana yang halamannya senantiasa dipenuhi oleh wewangian bunga-bunga.
Jangan pernah membiarkan gulma tumbuh di antaranya. Ego, ghadab dan keras kepala buang saja sejauh-jauhnya.
Separo surga itu sesungguhnya bisa kita mulai dari sini. Dari dua hati yang tlah berjanji tiada henti untuk saling mencintai.
***
Malang, 17 Agustus 2019
- Belajar dari Kegagalan Sebuah Pernikahan - 29/03/2021
- [PUISI] Mengemas Sunyi - 27/03/2021
- [PUISI] Pintu Tak Lagi Bisa Menunjukkan Waktu - 06/03/2021