4 Cara Menangani Anak yang Suka Membantah
Meskipun anak lahir dari Ayah-Ibu yang sama tapi karakter anak tidak selalu sama. Ada anak yang penurut, ada juga anak yang suka membantah.
Misalnya orangtua menyuruh anaknya untuk mandi “Rio, segera mandi, nak!” Si anak menjawab. “Nggak mau, ah. Rio mau main dulu.” Tolaknya. Kalau sudah begini orang tua tidak bisa memaksanya.
Lalu bagaimana menangani anak yang suka membantah?
Ayah Edy dalam bukunya “Ayah Edy Menjawab 100 Persoalan Sehari-hari Orangtua yang Tidak Ada Jawabannya di Kamus Mana Pun” memberikan jawabannya.
Ada empat cara menangani anak yang suka membantah versi Ayah Edy.
Pertama, kita sebagai orang tua yang dikaruniai anak yang suka membantah sudah sepatutnya banyak bersyukur. Mengapa demikian? menurut ayah Edy, karena kita dianugerahi oleh Allah seorang anak yang kelak menjadi pemimpin. Dengan banyak bersyukur kita menjadi kuat dan mempunyai kesabaran yang lebih besar untuk mendidik calon pemimpin masa depan.
Kok bisa?
Karena anak yang tidak suka diatur sesungguhnya ia maunya mengatur atau memimpin. Dengan kesadaran tersebut, orangtua akan sangat hati-hati dalam mendidik anak tersebut.
Anak yang suka membantah atau tidak mau menurut bisa jadi karena ada perbedaan pendapat antara anak dengan orang tuanya. Orangtua yang bertipe mendidik otoriter menghendaki anaknya menuruti semua perintahnya. Sementara anak dengan tipe pemimpin tidak mau begitu saja mengikuti perintah orang tuanya.
Kedua, didik anak agar kooperatif. Ada perbedaan anak penurut dengan anak yang kooperatif. Anak penurut melakukan saja semua perintah orang tuanya tanpa mengetahui alasannya.
“Tolong rapikan ini,”
“Baik, Pak…”
“Tolong belikan itu…”
“Baik, Pak.”
Anak yang kooperatif mau melakukan apa yang diminta orangtuanya karena tahu alasan logisnya. Sementara anak penurut melakukan sesuatu tanpa tahu alasannya.
Ketiga, menghadapi anak yang tidak mau diatur biasakan memberikan opsi-opsi padanya. Misalnya, “kamu mau mandi sekarang atau lima menit lagi? Ok kita sepakat ya sepuluh menit lagi ya. Jika waktunya kamu belum mandi juga, besok kamu mau uang jajannya dikurangi atau tidak boleh bermain sepeda di sore hari.” Pastikan orang tua melaksanakan kesepakatan dengan tegas tanpa kompromi jika memang terjadi pelanggaran secara sengaja.
Keempat, anak calon pemimpian suka dengan reward dan consequences. Menurut Ayah Edy, anak yang mempunyai jiwa pemimpin juga menyukai perjanjian atau kesepakatan. Orangtua bisa mulai membuat kesepakatan-kesepakatan dengan anak. Ketika anak menepati janjinya orang tua bisa memberinya hadiah. Pasti dia akan senang.
Dengan menerapkan aturan dan kesepakatan yang sudah dibuat bersama anak calon pemimpin tersebut, orangtua tidak akan kesulitan dalam mendidik anak yang suka membantah, si calon pemimpin itu.
Demikian cara mengasuh anak yang suka membantah, yang dikenali sebagai karakter anak calon pemimpin. ***