Inilah Panduan Membangun Aset Bersama

Ilustrasi: Googleaistudio

Di sebuah kota yang tak pernah tidur, hiduplah Arya dan Bunga, sepasang kekasih yang baru saja meresmikan cinta mereka dalam ikatan pernikahan. Mereka memimpikan sebuah rumah minimalis dengan halaman kecil, perjalanan menjelajahi dunia, dan masa depan finansial yang kokoh. Namun, seperti kebanyakan pasangan muda lainnya, pertanyaan besar muncul di benak mereka: “Bagaimana kami memulai ini semua?”

Pernikahan bukan hanya tentang menyatukan dua hati, tetapi juga dua dompet. Di era digital ini, akses informasi begitu mudah, namun memilah mana yang relevan sering kali membingungkan. Arya, seorang insinyur perangkat lunak, cenderung lebih rasional dan analitis, sementara Bunga, seorang desainer grafis, lebih suka hal-hal yang konkret dan visual. Keduanya memiliki pandangan berbeda tentang uang, namun satu tujuan: membangun aset bersama. Ini adalah kisah mereka, dan semoga, panduan bagi Anda.

Langkah Awal: Berbincang Terbuka tentang Uang

“Bunga, menurutmu berapa banyak yang perlu kita sisihkan setiap bulan untuk tabungan masa depan?” tanya Arya suatu malam. Bunga menghela napas, “Jujur, aku belum yakin. Kita punya cicilan KPR dan pengeluaran harian. Rasanya uang cepat sekali habis.”

Percakapan tentang uang sering kali menjadi topik sensitif, namun sangat krusial bagi pasangan. Sebuah studi dari Fidelity Investments menunjukkan bahwa pasangan yang berkomunikasi secara terbuka tentang keuangan cenderung memiliki hubungan yang lebih kuat dan tujuan finansial yang lebih jelas. Mulailah dengan duduk bersama, jujur tentang pendapatan, pengeluaran, dan utang masing-masing. Buatlah anggaran bulanan yang realistis. Ini bukan tentang membatasi, melainkan tentang memahami ke mana uang Anda pergi.

Membangun Fondasi: Dana Darurat dan Asuransi

Sebelum melangkah lebih jauh ke dunia investasi, Arya dan Bunga memutuskan untuk membangun fondasi yang kuat. “Kita tidak bisa berinvestasi dengan tenang jika belum punya jaring pengaman,” kata Arya, mengingat nasihat seorang penasihat keuangan.

Dana darurat adalah prioritas utama. Idealnya, pasangan harus memiliki dana yang cukup untuk menutupi 3-6 bulan pengeluaran rutin. Dana ini disimpan di instrumen likuid seperti tabungan atau deposito, bukan untuk diperdagangkan. Bayangkan jika salah satu dari Anda tiba-tiba kehilangan pekerjaan atau mengalami kejadian tak terduga; dana darurat akan menjadi penyelamat.

Selanjutnya, pertimbangkan asuransi. Asuransi kesehatan melindungi Anda dari biaya medis yang membengkak, sementara asuransi jiwa penting untuk melindungi keluarga Anda dari risiko finansial jika salah satu pasangan meninggal dunia. Mengutip Warren Buffett, “Risiko datang dari ketidaktahuan apa yang Anda lakukan.” Lindungi diri Anda dari ketidaktahuan tersebut dengan asuransi yang tepat.

Menetapkan Tujuan dan Toleransi Risiko Bersama

Setelah fondasi terbentuk, saatnya menetapkan tujuan. “Kita ingin membeli rumah impian dalam lima tahun, dan liburan ke Jepang dalam dua tahun,” ucap Bunga bersemangat.

Tujuan finansial yang jelas adalah kompas Anda dalam berinvestasi. Apakah Anda berinvestasi untuk pendidikan anak, pensiun, atau membeli properti? Setiap tujuan memiliki horizon waktu dan risiko yang berbeda. Diskusikan toleransi risiko Anda sebagai pasangan. Apakah Anda berani mengambil risiko tinggi demi potensi return yang besar, atau lebih memilih investasi yang konservatif? Pemahaman bersama tentang risiko akan mencegah konflik di kemudian hari.

Mengenal Instrumen Investasi: Pilihan Arya dan Bunga

Dengan tujuan yang jelas, Arya dan Bunga mulai menjelajahi berbagai instrumen investasi.

  • Reksa Dana: Cocok untuk pemula, Reksa Dana dikelola oleh manajer investasi profesional. Anda dapat berinvestasi di Reksa Dana Pasar Uang, Obligasi, atau Saham, tergantung profil risiko Anda. “Ini terdengar praktis, kita tidak perlu pusing memilih saham satu per satu,” ujar Bunga.
  • Saham: Memberikan potensi return yang tinggi, namun dengan risiko yang lebih besar. Membutuhkan riset mendalam. Arya, dengan sifat analitisnya, tertarik mempelajari lebih lanjut tentang saham perusahaan-perusahaan teknologi.
  • Obligasi: Memberikan pendapatan tetap dengan risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan saham. Cocok untuk diversifikasi portofolio.
  • Properti: Investasi jangka panjang dengan potensi kenaikan nilai yang signifikan. Ini adalah tujuan besar Arya dan Bunga. Mereka mulai menabung untuk uang muka.

Keduanya memutuskan untuk memulai dengan Reksa Dana sebagai diversifikasi awal dan secara bertahap mempelajari saham dengan sebagian kecil dari portofolio mereka. “Diversifikasi adalah kunci,” kata Arya, mengingat prinsip investasi yang umum. Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang.

Konsisten dan Disiplin: Kunci Kesuksesan

Perjalanan investasi bukanlah sprint, melainkan maraton. “Hal terpenting adalah konsisten menabung dan berinvestasi setiap bulan, meskipun jumlahnya kecil,” jelas Arya.

Kedisiplinan adalah kunci. Otomatiskan investasi Anda jika memungkinkan, sehingga Anda tidak tergoda untuk menunda. Lakukan review portofolio Anda secara berkala, setidaknya setahun sekali, untuk memastikan masih sejalan dengan tujuan Anda. Jangan panik saat pasar bergejolak; ingatlah tujuan jangka panjang Anda.

Kini, Arya dan Bunga terus melangkah maju. Mereka masih belum memiliki rumah impian, namun portofolio investasi mereka tumbuh, dan yang terpenting, komunikasi keuangan mereka semakin erat. Mereka belajar bahwa investasi bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang kepercayaan, komitmen, dan membangun masa depan bersama. Dan bagi Anda, pasangan muda di luar sana, ini adalah waktu terbaik untuk memulai. Masa depan finansial yang cerah menanti Anda berdua.***


admin
Visited 1 times, 1 visit(s) today
0 0 votes
Article Rating

admin

Admin qobiltu bisa dihubungi di e-mail qobiltu.co@gmail.com

admin
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x