Resensi Buku: On Marriage karya Alain de Botton (2023)

Sumber foto: www.wheelercentre.com

Alain de Botton, filsuf dan penulis asal Inggris, dikenal karena kemampuannya menggabungkan pemikiran filosofis dengan kehidupan sehari-hari. Dalam On Marriage, ia menyajikan refleksi mendalam tentang institusi pernikahan, mengajak pembaca untuk melihatnya bukan hanya sebagai puncak dari kisah cinta, tetapi sebagai awal dari perjalanan panjang yang penuh pembelajaran dan pertumbuhan.

De Botton mengkritik pandangan romantis yang sering kali mendominasi pemahaman kita tentang pernikahan. Ia menyoroti bahwa banyak orang memasuki pernikahan dengan harapan akan kebahagiaan abadi tanpa konflik, yang pada akhirnya berujung pada kekecewaan. Menurutnya, “Pronouncing a lover ‘perfect’ can only be a sign that we have failed to understand them.” Pernikahan sejati dimulai ketika kita menyadari dan menerima ketidaksempurnaan pasangan kita.

Pernikahan sebagai Proses Pembelajaran

Salah satu tema sentral dalam buku ini adalah bahwa cinta dan pernikahan adalah keterampilan yang perlu dipelajari dan dikembangkan. De Botton menyatakan, “Love is a skill, not just an enthusiasm.” Pernikahan bukanlah akhir dari pencarian cinta, melainkan awal dari proses pembelajaran bersama, di mana kedua individu saling mengajar dan belajar untuk tumbuh bersama.

De Botton menekankan pentingnya kesiapan untuk menghadapi frustrasi dan konflik dalam pernikahan. Ia menulis, “We are properly ready for marriage when we are strong enough to embrace a life of frustration.” Pernikahan yang sukses bukanlah yang bebas dari konflik, tetapi yang mampu mengelola dan belajar dari konflik tersebut.

Komunikasi yang efektif dan empati menjadi kunci dalam mempertahankan hubungan pernikahan. De Botton mengajak pasangan untuk saling mendengarkan dan memahami, serta menghindari asumsi bahwa pasangan akan selalu tahu apa yang kita rasakan atau butuhkan. Ia menekankan pentingnya menyampaikan perasaan dan kebutuhan dengan jelas dan penuh kasih.

Pernikahan sebagai Perjalanan Spiritual

Lebih dari sekadar ikatan hukum atau sosial, de Botton melihat pernikahan sebagai perjalanan spiritual yang mendalam. Ia menyatakan, “To marry is to recognise that we require structure to insulate ourselves from our urges. It is to lock ourselves up willingly, because we acknowledge the benefits of the long term; the wisdom of the morning after the storm.” Pernikahan memberikan struktur yang memungkinkan individu untuk tumbuh dan berkembang dalam kerangka komitmen jangka panjang.

On Marriage menawarkan pandangan yang realistis dan mendalam tentang pernikahan, mengajak pembaca untuk melepaskan ilusi romantis dan menerima kenyataan bahwa pernikahan adalah perjalanan yang penuh tantangan, tetapi juga kaya akan pembelajaran dan pertumbuhan. Dengan gaya penulisan yang reflektif dan penuh wawasan, Alain de Botton memberikan panduan berharga bagi siapa pun yang ingin memahami dan menjalani pernikahan dengan lebih bijaksana.

Buku ini sangat direkomendasikan bagi pasangan yang ingin memperdalam pemahaman mereka tentang pernikahan, serta bagi individu yang sedang mempertimbangkan untuk menikah. Dengan membaca On Marriage, pembaca akan diajak untuk merenungkan kembali makna pernikahan dan bagaimana menjalaninya dengan penuh kesadaran dan komitmen.(*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today
0 0 votes
Article Rating

admin

Admin qobiltu bisa dihubungi di e-mail qobiltu.co@gmail.com

admin
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x