Mengenali 6 Penyebab Umum Nyeri Saat Berhubungan Seks (Dispareunia)

Ilustrasi: Googleaistudio

“Malam itu, seharusnya menjadi momen keintiman yang penuh gairah. Cahaya temaram, musik lembut, dan bisikan cinta telah menciptakan suasana sempurna. Namun, saat sentuhan semakin dalam, senyum di wajah Sarah memudar. Rasa sakit itu datang lagi, menusuk, mengganggu, dan merenggut semua kenikmatan. Bukan hanya kali ini. Sudah berbulan-bulan, setiap upaya untuk mendekatkan diri dengan pasangannya selalu berakhir dengan kekecewaan dan rasa nyeri yang menyesakkan. Sarah tidak sendiri. Jutaan perempuan di seluruh dunia mengalami hal serupa, sebuah kondisi yang dikenal sebagai dispareunia.”

Nyeri saat berhubungan seks, atau dispareunia, adalah masalah yang lebih umum dari yang kita bayangkan. Sayangnya, banyak perempuan memilih untuk diam dan menahan rasa sakit ini karena malu atau menganggapnya “normal.” Padahal, rasa sakit ini adalah sinyal tubuh bahwa ada sesuatu yang tidak beres, dan penting sekali untuk mencari tahu penyebabnya. Mari kita telusuri enam penyebab umum yang seringkali menjadi dalang di balik pengalaman bercinta yang menyakitkan.

1. Kekeringan Vagina: Sang Penghalang Kehalusan

Penyebab paling umum dari dispareunia adalah kekeringan vagina. Tanpa pelumasan yang cukup, gesekan yang terjadi selama penetrasi dapat menyebabkan iritasi, perih, bahkan luka. Kekeringan ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti perubahan hormonal akibat menopause, menyusui, atau penggunaan kontrasepsi tertentu. Bahkan, stres atau kurangnya foreplay yang memadai juga bisa berkontribusi. “Saat menopause, kadar estrogen perempuan menurun drastis, menyebabkan jaringan vagina menipis, mengering, dan menjadi kurang elastis,” jelas Dr. Lauren Streicher, profesor klinis kebidanan dan ginekologi di Northwestern University Feinberg School of Medicine. Menggunakan pelumas berbahan dasar air atau silikon seringkali menjadi solusi sederhana dan efektif untuk masalah ini.

2. Infeksi: Tamu Tak Diundang yang Mengganggu

Infeksi adalah biang keladi lain yang sering membuat aktivitas seks terasa nyeri. Infeksi jamur, vaginosis bakterial, infeksi saluran kemih (ISK), atau infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia dan gonore dapat menyebabkan peradangan pada area genital. Peradangan ini membuat jaringan menjadi sangat sensitif dan rentan terhadap rasa sakit saat disentuh atau penetrasi. Gejala lain seperti gatal, terbakar, atau keputihan yang tidak biasa harus segera diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

3. Vaginismus: Kontraksi Otot yang Tak Disengaja

Vaginismus adalah kondisi di mana otot-otot di sekitar vagina secara tidak sadar mengencang atau berkontraksi saat penetrasi akan terjadi. Kontraksi ini bisa sangat kuat sehingga membuat penetrasi menjadi mustahil atau sangat menyakitkan. Penyebab vaginismus bisa bersifat fisik, seperti trauma masa lalu, atau psikologis, seperti kecemasan atau ketakutan akan seks. Terapi fisik, konseling, dan dilator vagina seringkali efektif membantu perempuan mengatasi kondisi ini. “Vaginismus seringkali merupakan respons tubuh terhadap rasa takut atau kecemasan yang mendalam,” kata Dr. Hilda Hutcherson, profesor klinis kebidanan dan ginekologi di Universitas Georgetown.

4. Endometriosis: Jaringan Rahim di Tempat yang Salah

Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim, seperti pada ovarium, saluran tuba, atau bahkan usus. Jaringan ini merespons siklus hormonal bulanan, menebal dan berdarah, tetapi tidak memiliki jalan keluar dari tubuh, menyebabkan peradangan, nyeri kronis, dan pembentukan jaringan parut. Nyeri saat berhubungan seks adalah gejala umum dari endometriosis, terutama penetrasi yang dalam. Diagnosis endometriosis seringkali memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan spesifik.

5. Penyakit Radang Panggul (PID): Bahaya Infeksi yang Meluas

Penyakit Radang Panggul (PID) adalah infeksi pada organ reproduksi perempuan bagian atas, termasuk rahim, saluran tuba, dan ovarium. Biasanya disebabkan oleh infeksi menular seksual yang tidak diobati. PID dapat menyebabkan peradangan parah dan pembentukan jaringan parut pada organ panggul, mengakibatkan nyeri panggul kronis dan dispareunia. Nyeri yang dirasakan saat berhubungan seks biasanya lebih dalam, bukan hanya di area vagina. Penanganan segera dengan antibiotik sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.

6. Kondisi Kulit dan Alergi: Sensitivitas yang Terabaikan

Terkadang, masalahnya bisa lebih sederhana namun sering terabaikan. Kondisi kulit seperti eksim atau psoriasis di area genital dapat menyebabkan iritasi dan nyeri. Selain itu, reaksi alergi terhadap sabun, deterjen, spermisida, kondom lateks, atau bahkan bahan pakaian dalam juga bisa memicu peradangan dan rasa sakit. Mengidentifikasi pemicu alergi dan beralih ke produk yang hipoalergenik seringkali dapat meredakan masalah ini.

Jangan Diam, Carilah Bantuan

Jika Anda mengalami nyeri saat berhubungan seks, ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dan masalah ini bisa diatasi. Berbicara terbuka dengan pasangan Anda adalah langkah pertama yang krusial. Selanjutnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ginekolog Anda. “Sangat penting bagi perempuan untuk mencari bantuan medis jika mereka mengalami dispareunia. Ada banyak pilihan pengobatan yang tersedia,” tegas Dr. Mary Jane Minkin, profesor klinis kebidanan dan ginekologi di Yale School of Medicine. Dokter dapat membantu mendiagnosis penyebab pastinya dan merekomendasikan penanganan yang sesuai, mulai dari perubahan gaya hidup, terapi, hingga pengobatan. Mengabaikan rasa sakit ini hanya akan memperpanjang penderitaan dan memengaruhi kualitas hidup serta hubungan Anda. Raihlah kembali kenikmatan dan keintiman yang Anda berhak dapatkan.***

Frase Kunci Utama: Nyeri Saat Berhubungan Seks

Keyword Pendukung: Dispareunia, Sakit Saat Seks, Penyebab Nyeri Seks, Hubungan Intim Menyakitkan, Mengatasi Dispareunia, Kesehatan Seksual Perempuan, Vaginismus, Infeksi Saluran Kemih, Endometriosis, Menopause, Radang Panggul

Meta Deskripsi SEO: Merasakan nyeri saat berhubungan seks? Kenali dispareunia dan 6 penyebab umumnya, mulai dari masalah hormonal hingga kondisi medis. Dapatkan informasi penting untuk pencarian solusi.


Visited 1 times, 1 visit(s) today
0 0 votes
Article Rating

admin

Admin qobiltu bisa dihubungi di e-mail qobiltu.co@gmail.com

admin
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x