Makna Pernikahan dalam Islam: Lebih dari Sekadar Ikatan Cinta

Sumber: Freepik

Bagi banyak orang, pernikahan seringkali hanya dipandang sebagai peristiwa romantis yang menyatukan dua insan. Padahal, dalam Islam, makna pernikahan jauh lebih luas dan dalam. Bukan hanya soal cinta dan kebahagiaan dunia, pernikahan juga menjadi ibadah, sarana menjaga kehormatan, serta bagian dari sunnah Rasulullah SAW. Bahkan, pernikahan dipandang sebagai salah satu jalan menuju surga.

Lantas, seperti apa sebenarnya makna pernikahan dalam pandangan Islam? Yuk, kita bahas bersama dalam artikel ini.

Pernikahan Sebagai Ibadah
Di dalam Islam, segala sesuatu yang diniatkan karena Allah dan dijalankan sesuai syariat-Nya akan bernilai ibadah. Termasuk pernikahan. Tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan biologis atau membangun keluarga, pernikahan dalam Islam adalah bentuk ketaatan kepada Allah dan upaya menjaga diri dari perbuatan maksiat.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Dan di dalam hubungan suami istri itu terdapat sedekah.” (HR. Muslim, no. 1006)

Hadis ini menunjukkan bahwa hubungan suami istri dalam pernikahan, yang dilakukan dengan niat baik dan dalam koridor syariat, bernilai pahala di sisi Allah SWT. Bahkan hal-hal sederhana dalam rumah tangga, seperti menyuapi pasangan, bercanda, atau saling membantu, dapat menjadi amal kebaikan.

Pernikahan Sebagai Sunnah Rasulullah SAW

Tak hanya ibadah, pernikahan juga merupakan sunnah Rasulullah SAW. Beliau sendiri menikah dan sangat menganjurkan umatnya untuk menikah jika sudah mampu, baik secara fisik, mental, maupun finansial.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa, karena puasa bisa menjadi perisaibaginya.” (HR. Al-Bukhari, no. 5065; Muslim, no. 1400)

Melalui hadis ini, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa menikah dapat menjadi pelindung dari godaan syahwat dan perbuatan zina. Selain itu, dengan menikah, seseorang dapat lebih mudah menjaga pandangan dan kehormatan dirinya.

Bahkan, dalam hadis lain beliau menyatakan:

“Menikah itu adalah bagian dari sunahku. Barang siapa yang tidak menyukai sunahku, maka dia bukan termasuk golonganku.” (HR. Ibnu Majah, no. 1846)

Ini menjadi pesan penting bahwa pernikahan bukan hanya tradisi sosial, melainkan bagian dari ajaran hidup yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Tujuan Pernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam Islam bukan sekadar formalitas atau urusan cinta semata. Ada beberapa tujuan utama yang ingin dicapai melalui pernikahan, di antaranya:

  1. Menjaga Kesucian Diri
    Pernikahan menjadi benteng bagi pria dan wanita untuk menjaga diri dari perbuatan zina. Dengan menikah, kebutuhan biologis dapat tersalurkan secara halal dan terhormat.
  2. Melanjutkan Keturunan
    Islam mendorong umatnya untuk menikah agar keturunan dapat lahir dari hubungan yang sah dan berkah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Menikahlah dengan wanita yang penyayang dan subur, karena aku berbangga dengan banyaknya jumlah umatku di hari kiamat.” (HR. Abu Dawud, no. 2050)

  1. Membangun Rumah Tangga Islami
    Pernikahan adalah langkah awal membangun keluarga yang sakinah (tentram), mawaddah (penuh cinta), dan rahmah (kasih sayang), sebagaimana disebut dalam Al-Qur’an:

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran) Allah ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.” (QS. Ar-Rum: 21)

  1. Sarana Kerja Sama dalam Ibadah
    Dalam rumah tangga Islami, suami dan istri bisa saling mengingatkan, mendukung, dan bekerja sama dalam kebaikan, termasuk mendidik anak-anak agar menjadi pribadi yang saleh dan salehah.

Nilai Spiritual dalam Pernikahan
Pernikahan dalam Islam bukan hanya tentang dua insan yang saling mencintai, tetapi juga tentang dua jiwa yang berikrar untuk bersama-sama beribadah kepada Allah SWT. Rumah tangga yang dibangun di atas dasar iman dan ketakwaan akan dipenuhi keberkahan, ketenangan, serta pertolongan Allah dalam menghadapi berbagai ujian hidup.

Oleh karena itu, niat pernikahan sebaiknya tidak semata-mata karena dorongan duniawi, tetapi juga diniatkan sebagai jalan ibadah. Dengan begitu, setiap langkah dan aktivitas dalam rumah tangga bisa bernilai amal saleh.

Makna pernikahan dalam Islam begitu mulia dan luas. Lebih dari sekadar ikatan cinta, pernikahan adalah ibadah, pelindung diri, penerus keturunan yang sah, serta sarana membangun kehidupan rumah tangga yang Islami. Sebagai sunnah Rasulullah SAW, pernikahan juga menjadi bagian dari perjalanan spiritual menuju keridhaan Allah SWT.

Semoga kita semua bisa memaknai pernikahan dengan sebaik-baiknya, menjadikannya sebagai ladang pahala, dan meneladani rumah tangga Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.()        

Visited 1 times, 3 visit(s) today
0 0 votes
Article Rating

admin

Admin qobiltu bisa dihubungi di e-mail qobiltu.co@gmail.com

admin
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x