[PUISI] Mengemas Sunyi
Aku baru saja mengemas sunyi yang berserakan di lantai ruang hati. Ke dalam satu wadah bernama kotak pandora.
Kelak jika waktunya tiba kan kubuka kotak pandora itu untuk kutunjukkan kepadamu. Dan kubiarkan ia — sunyi, bercerita tentang banyak hal. Semisal tentang; betapa beratnya menanggung kerinduan, atau alangkah tersiksanya menggenggam cinta sendirian.
Aku belum usai mengemas sunyi ketika bayanganmu datang membawa sebarisan tempias hujan. Lalu dengan senyum paling menawan kautabur benih-benih kenangan. Di atas lahan ingatan yang pernah tersingkir dan terabaikan.
Dan, sunyi yang kukemas pun terlepas. Kembali ia menari-nari bebas. Di ruang dada yang kosong. Di relung jiwa yang rapuh dan kopong.
Aku masih ingin mengemas sunyi. Yang berkeliaran di sudut hati. Tapi hujan telah merampas kotak pandora. Membawanya pergi-jauh. Ke sebuah tempat bernama entah.
***
Malang, 25 Maret 2021
Lilik Fatimah Azzahra
- Belajar dari Kegagalan Sebuah Pernikahan - 29/03/2021
- [PUISI] Mengemas Sunyi - 27/03/2021
- [PUISI] Pintu Tak Lagi Bisa Menunjukkan Waktu - 06/03/2021