Kewajiban Suami dan Istri dalam Membangun Rumah Tangga Islami

Ilustrasi: Freepik

Pernikahan dalam Islam bukan sekadar ikatan lahir, tetapi juga perjanjian suci yang memiliki dimensi ibadah dan sosial. Rumah tangga yang Islami bukan hanya dibangun atas dasar cinta, melainkan juga berdasarkan ketentuan syariat yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pasangan. Ketika suami dan istri menjalankan kewajiban sesuai perintah Allah, keharmonisan, ketentraman, dan keberkahan akan menyertai rumah tangga tersebut.

Makna Rumah Tangga Islami

Rumah tangga Islami adalah keluarga yang dibangun berdasarkan ajaran Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah ﷺ. Nilai-nilai Islam menjadi pedoman dalam setiap aspek kehidupan, mulai dari cara berinteraksi antar anggota keluarga hingga cara mendidik anak. Allah ﷻ berfirman:

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.” (QS. Ar-Rum: 21)

Ayat ini menegaskan bahwa rumah tangga yang Islami dibangun atas dasar ketenangan (sakinah), cinta (mawaddah), dan kasih sayang (rahmah).

Kewajiban Suami dalam Rumah Tangga Islami

Dalam Islam, suami memiliki tanggung jawab besar sebagai pemimpin keluarga. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari No. 893)

Beberapa kewajiban suami dalam membangun rumah tangga Islami meliputi:

Pertama, Memberikan Nafkah. Suami wajib memenuhi kebutuhan dasar istri dan anak-anaknya, baik berupa sandang, pangan, papan, maupun kebutuhan emosional. Allah ﷻ berfirman:“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. An-Nisa: 34)

Kedua, Mendidik Keluarga dalam Kebaikan. Suami wajib membimbing keluarganya agar selalu berada di jalan yang diridhai Allah. Ia bertanggung jawab dalam memberikan ilmu agama dan menanamkan nilai-nilai Islam. Dalam QS. At-Tahrim: 6 disebutkan: “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”

Ketiga, Memperlakukan Istri dengan Baik. Islam menganjurkan suami memperlakukan istri dengan penuh kelembutan dan menghargainya sebagai teman hidup. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada istrinya, dan aku adalah orang yang paling baik di antara kalian terhadap istriku.” (HR. Tirmidzi No. 3895)

Kewajiban Istri dalam Rumah Tangga Islami

Sebagai mitra suami, istri memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Kewajiban istri meliputi:

Pertamati, Taat kepada Suami dalam Kebaikan Istri wajib menaati suami selama tidak bertentangan dengan syariat. Rasulullah ﷺ bersabda: “Jika seorang istri shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya, dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang kamu kehendaki.”
(HR. Ahmad No. 1661)

Kedua, Mengatur Rumah Tangga. Istri berperan penting dalam menjaga kebersihan, ketertiban, dan kenyamanan rumah. Ia bersama Suami bertanggung jawab mendidik anak-anak dan membentuk karakter Islami dalam keluarga.

Ketiga, Menjaga Kehormatan Diri dan Keluarga. Istri wajib menjaga dirinya dari perbuatan yang bisa merusak nama baik keluarga dan menjauhi hal-hal yang dilarang agama.

Membangun Keharmonisan Rumah Tangga Islami

Agar rumah tangga tetap harmonis, diperlukan komunikasi yang baik dan saling memahami peran masing-masing. Suami istri harus saling menghargai, bersikap jujur, dan mendahulukan musyawarah dalam menghadapi masalah.

Penelitian terbaru oleh Ahmad (2023) dalam Journal of Islamic Family Studies menyebutkan bahwa keluarga Islami yang menerapkan prinsip musyawarah dan saling menghormati cenderung memiliki tingkat kebahagiaan dan ketahanan keluarga yang lebih baik. Faktor keimanan dan kedekatan spiritual pasangan juga berpengaruh terhadap kualitas hubungan dalam rumah tangga.

Tantangan dan Solusi Rumah Tangga Islami di Era Modern

Di era digital dan globalisasi saat ini, rumah tangga Islami menghadapi berbagai tantangan, mulai dari gaya hidup hedonis, pengaruh media sosial, hingga pergeseran nilai-nilai keluarga. Oleh karena itu, suami dan istri harus memperkuat ketahanan keluarga dengan: memperdalam ilmu agama bersama, menjaga komunikasi terbuka, mengatur waktu untuk ibadah dan kegiatan keluarga dan membatasi konsumsi media yang tidak bermanfaat.

Rumah tangga Islami bukan hanya sekadar status pernikahan, tetapi merupakan wujud komitmen untuk membangun keluarga yang berlandaskan nilai-nilai syariat. Dengan memahami dan menjalankan kewajiban masing-masing, suami dan istri dapat menciptakan keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah yang menjadi fondasi masyarakat yang lebih baik.

Seperti disampaikan oleh Yusuf Qardhawi (2022) dalam bukunya Menuju Keluarga Muslim Ideal, keberhasilan rumah tangga Islami sangat ditentukan oleh komitmen pasangan dalam menghidupkan nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya di ranah ibadah, tetapi juga dalam hubungan antar anggota keluarga.(*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today
0 0 votes
Article Rating

admin

Admin qobiltu bisa dihubungi di e-mail qobiltu.co@gmail.com

admin
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x