Kiat Meraih Surga Bersama Keluarga (Bagian 2) –Mewujudkan Qurrata A’yun pada Anak

Ilustrasi: freepic.com

Terkait dengan Pranatal Education (pendidikan dimulai sejak anak dalam kandungan), Prof. Dr. Zakiah Darajat dalam bukunya “Ilmu Jiwa Agama” menjelaskan bahwa sikap dan tindakan seseorang dalam hidupnya tidak lain dari pantulan kepribadiannya yang bertumbuh dan berkembang sejak ia lahir, bahkan telah mulai sejak masih dalam kandungan. Semua pengalaman yang telah dilalui sejak dalam kandungan, mempunyai pengaruh terhadap pembinaan pribadi.” ( Ilmu Jiwa Agama*, Cet. XIII, Jakarta: Bulan Bintang, 1991, h. 109).

Menyadari pentingnya pranatal education ini, hendaknya orang tua khususnya seorang ibu harus benar-benar memperhatikan kesehatan janin dan juga kesehatan rohaninya. Oleh karena itu sangat dianjurkan bagi orang tua saat anaknya dalam kandungan memperhatikan hal-hal berikut agar anaknya menjadi anak yang sehat jasmani dan juga ruhani—dan ini merupakan hak anak yang juga harus diperhatikan oleh orang tua:

a. Ibu mengonsumsi makanan yang bergizi, sehat dan halalan thoyyiba (halal dan baik) sehingga struktur tubuh anak terbangun dari unsur-unsur sel yang berasal dari makanan yang sehat dan halalan thoyyiba;

b. Ibu memperbanyak membaca al-Qur’an, berzikir, melaksanakan kewajiban ibadahnya—kecuali bila ada rukhshoh—, berprilaku baik dan terpuji. Karena dengan beribadah dan semakin kuatnya berzikir kepada Allah serta terhindar dari perbuatan-perbuatan yang membuat lalai dari Allah akan membuat jiwanya semakin tenang, dan emosipun akan stabil. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada kesehatan janin. Semakin tenang jiwa seorang ibu, insyaa Allah janin akan semakin sehat.

Dalam hal ini, peran seorang ayah juga sangat penting.  Jangan sampai ayah memberikan asupan gizi untuk janin yang dikandung istrinya berasal dari rizki yang haram. Disamping itu, sang ayah juga dituntut untuk pandai menjaga dan mengendalikan diri sehingga sang ibu terbantu dalam proses menjaga ketenangan jiwa dan emosinya. Dengan demikian kedua orang tua dituntut untuk bisa memainkan perannya dalam menjaga dan merawat kesehatan calon anaknya.

c. Memperbanyak do’a baik itu oleh ibu maupun ayah.

Do’a sebagaimana telah diuraikan pada renungan sebelumnya bahwa Allah  sangat suka kepada hamba-Nya yang banyak berdo’a. Dalam hal ini kita bisa mengambil ibrah dari keluarga Imran dalam mendidik anaknya dengan mendo’akan anaknya terus menerus, mulai dari saat anak dikandung hingga dilahirkan:

إِذْ قَالَتِ ٱمْرَأَتُ عِمْرَٰنَ رَبِّ إِنِّى نَذَرْتُ لَكَ مَا فِى بَطْنِى مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّىٓ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ  #  فلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَىٰ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَىٰ ۖ وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

(Ingatlah), ketika isteri ‘Imran berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui# Maka tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: “Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau dari syaitan yang terkutuk”.

Dari ayat di atas tergambar bahwa saat kehamilan dan pasca kelahiran anak hendaknya orang tua terus memperbanyak komunikasi kepada Allah dengan berdoa untuk meminta keselamatan dan kesehatan janin serta dimudahkan dalam proses kelahiran serta dijadikan anak yang qurrata a’yun pasca kelahirannya.

Dalam hal ini kita bisa berdo’a, misalnya dengan do’a-do’a berikut:

  1)  رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (anak/keturunan) yang termasuk orang-orang yang soleh.” (Q.S. Ahs-Shaffat:100).

2) رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ

“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha mendengar doa.” ( Q.S. Ali Imran: 38).

3)  رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa (Q.S. Al-Furqan: 74).

4) رَبِّ ٱجۡعَلۡنِي مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِيۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلۡ دُعَآءِ

“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do’aku” (Q.S. Ibrahim: 40)

Dan bisa juga dengan do’a berikut ini:

                                                1)  اللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْلَادَنَا أَوْلَادًا صَالِحِيْنَ حَافِظِيْنَ لِلْقُرْآنِ وَالسُّنَّةِ فُقَهَاءَ فِى الدِّيْنِ مُبَارَكًا حَيَاتُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ

“Ya Allah, jadikanlah anak-anak kami anak yang sholih sholihah, orang-orang yang hafal Al-Qur’an dan Sunnah, orang-orang yang faham dalam agama dibarokahi kehidupan mereka di dunia dan di akhirat”

2)  اَللَّهُمَّ بَارِكْ لِي فِي أَوْلَادِي وَلَا تَضُرَّهُمْ وَوَفِّقْهُمْ لِطَاعَتِكَ وَارْزُقْنِي بِرَّهُمْ

“Ya Allah berilah barokah untuk hamba pada anak-anak hamba, janganlah Engkau timpakan marabahaya kepada mereka, berilah mereka taufik untuk taat kepada-Mu dan karuniakanlah hamba rizki berupa bakti mereka”.

3)  اَللَّهُمَّ امْلَأْ قُلُوْبَ أَوْلَادِنَا نُوْرًا وَحِكْمَةً وَأَهْلِهِمْ لِقَبُوْلِ نِعْمَةٍ وَاَصْلِحْهُمْ وَاَصْلِحْ بِهِمُ الْأُمَّةَ

“Ya Allah, penuhilah hati anak-anak kami dengan cahaya dan hikmah, dan jadikan mereka hamba-hamba-Mu yang pantas menerima nikmat, dan perbaikilah diri mereka dan perbaiki pula umat ini melalui mereka.” Wallahu a’lam.         

Semoga bermanfaat.

5 1 vote
Article Rating
Visited 1 times, 1 visit(s) today

Ahmad Rusdi

Ahmad Rusdi, pernah belajar di Ma'had Fath al Islami Damaskus, guru ngaji, dan ASN Kementerian Agama RI.

Ahmad Rusdi
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x