10 Masalah Umum Dalam Pernikahan yang SeringTerjadi
Pernikahan adalah ikatan yang kokoh antara dua orang yang berlainan jenis, karakter dan budayanya. Karenanya wajar jika dalam pernikahan terjadi permasalahan karena adanya perbedaan-perbadaan tersebut. Yang dibutuhkan bagi kedua pasangan adalah bagaimana menyikapi masalah tersebut sehingga tidak semakin melebar.
Menurut Harry Munsinger, J.D., Ph.D.pada tulisannya di collaborativedivorcetexas.com ada 10 masalah umum dalam pernikahan yang sering terjadi.
1. Masalah Komunikasi
Masalah komunikasi ini merupakan keluhan yang paling umum disampaikan oleh pasangan yang sudah menikah. Mereka mengeluh kurangnya komunikasi dengan pasangannya. Kebersamaan secara fisik tidak selalu dibarengi dengan komunikasi yang baik. Misalnya ada satu pasangan yang tidak setuju dengan sikap dan perkataan pasangannya tapi mereka tidak membicarakannya meskipun secara fisik berdekatan. Banyak pasangan yang bertahan dengan masalah daripada mencoba memperbaikinya.
2. Mengabaikan Batas
Dalam pernikahan sering sekali terjadi salah seorang ingin pasangannya sesuai dengan apa yang ia inginkan. Ia ingin mengubah apa yang dipikirkan, kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dan diucapkan pasangannya. Misalnya cara berpakaian, cara mandi, cara tidur dan sebagainya. Bahkan masuk wilayah keyakinan dan kepercayaan. Hal ini tentu akan membuat tidak nyaman pasangan. Ini terasa mendikte dan menginvasi wilayah pribadi dan ini dapat memicu sikap defensive dari pasangan. Tentu sikap seperti ini telah melewati batas dan menghancurkan rasa saling percaya. Hasilnya kemungkinan adalah pembalasan atau penarikan diri dari hubungan.
3. Kurangnya Keintiman Seksual
Masalah selanjutnya yang sering terjadi dalam pernikahan adalah kurangnya keintiman seksual. Ada banyak penyebab mengapa pasangan kehilangan minat pada seks. Bisa karena ada masalah medis seperti impotensi atau virgiditas atau bisa juga dikarenakan masalah emosional seperti terpendamnya rasa marah dan terkikisnya rasa cinta.
Masalah seksual dalam hubungan pernikahan bagai lingkaran setan. Untuk mewujudkan keintiman secara seksual membutuhkan kedekatan emosional. Dan kedekatan emosional sulit terwujud tanpa mengalami keintiman seksual. Untuk mengatasi ketidakpedulian seksual, pasangan perlu mendiskusikan dan menyelesaikan masalah emosional mereka.
4. Perselingkuhan Emosional atau Seksual
Perselingkuhan terjadi seringkali dipicu oleh pasangan yang jauh secara emosional. Ketika hal ini terjadi, kemungkinan dia mulai melihat-lihat yang lain. Mulailah perselingkuhan emosional terjadi, kemudian bisa mengarah terjadinya perselingkuhan secara seksual. Perselingkuhan ini akan menghancurkan pernikahan.
5. Bertengkar Tentang Uang
Masalah pernikahan yang juga sering terjadi adalah pertengkaran karena uang. Untuk apa uang digunakan, apa yang menjadi perioritas dalam pengeluaran uang, dan ketidakjelasan penggunaan uang sering menjadi masalah. Ketidaksepakatan tentang uang biasanya mencerminkan nilai-nilai inti yang berbeda. Untuk menghindari masalah ini, penting untuk mendiskusikan dan menyepakati cara menangani keuangan.
6. Keegoisan
Mau menang sendiri. Mau keinginannya saja yang dipenuhi. Jika salah satu pasangan terus-menerus menempatkan kebutuhannya di atas tujuan dan kepentingan pernikahan, hanya masalah waktu sebelum pasangan yang diabaikan mulai merasa ditolak dan tidak dicintai. Pernikahan adalah melibatkan dua orang yang saling memberi dan menerima,berkompromi untuk mencapai tujuan pernikahan. Jika salah satu tetap egois maka telah nyala sinyal kehancuran pernikahan.
7. Perbedaan Nilai
Perbedaan nilai seperti pilihan agama dapat menyebkan masalah yang serius dalam sebuah pernikahan. Mereka mungkin memiliki perbedaan pendapat tentang agama apa yang harus diajarkan kepada anak-anak mereka. Perbedaan lainnya termasuk cara mendisiplinkan, definisi benar dan salah, atau konflik etika lainnya. Setiap orang tidak tumbuh dengan nilai, moral, atau tujuan yang sama dan ada banyak ruang untuk berdebat tentang benar dan salah. Jika pasangan tidak dapat belajar untuk menyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang berbeda, mereka mungkin memiliki masalah serius dalam pernikahan mereka.
8. Tahapan Kehidupan yang Berbeda
Tahapan kehidupan yang berbeda dalam pasangan. Masalah ini bisa terjadi pasa pasangan yang berbeda usia yang cukup jauh. Misalnya seorang suami yang lebih tua mungkin tidak tertarik untuk memulai sebuah keluarga baru sementara pengantin perempuan muda sangat ingin memiliki bayi, atau dia mungkin mendekati masa pensiun dan ingin melambat sementara dia harus tetap aktif.
9. Kebosanan
Melakukan hal yang sama dalam waktu yang lama dan terus menerus mengakibatkan kebosanan dan kejenuhan. Untuk mengatasinya adalah dengan melakukan sesuatu yang baru, menciptakan kegiatan yang berbeda dari kegiatan rutin dapat menambah percikan dan bumbu dalam suatu hubungan.
10. Kecemburuan
Kecemburuan yang berlebihan dapat membuat pernikahan menjadi buruk, terutama jika perasaan cemburu itu tidak realistis. Orang yang cemburu bisa tidak terkontrol. Untuk mengatasi masalah ini bisa dengan berkomunikasi dengan konselor untuk memutuskan apakah perasaan Anda masuk akal atau tidak. Anda mungkin memiliki masalah keterikatan yang perlu didiskusikan dengan konselor yang kompeten.
Demikian 10 masalah umum yang sering terjadi pada pasangan pernikahan. Dengan mengetahui masalah-masalah pernikahan semoga pasangan yang telah menikah dapat mengantisipasi semua permasalahan yang muncul.***