Sajak Pernikahan

Ilustrasi: freepik.com

Setelah melamar
dan menentukan mahar
hilanglah sukar.

Lalu kita hanya berkutat pada waktu
Menghitung berapa kali senja tenggelam
Meresapi betapa pekatnya malam

Saat jabat kutunaikan, sah!
air mata luruh basah
berbahagialah kasihku
dan berbahagialah aku
mencintai dan dicintai
dengan begitu indah.

Terima kasih memilihku
untuk menakhodai bahtera ini.

Kuharap bisa setegar Nabi Nuh
Menghadapi air bah di Bumi
Kuharap bisa setangkas Nabi Musa
Menghadapi ketidakmungkinan yang terjadi

Jika nanti aku lelah dan pasrah
Ingatkan aku:
Betapa berat air bah
Betapa mungkin laut terbelah.

Bekasi, 09 Oktober 2019

Ade Maulana Aji
Latest posts by Ade Maulana Aji (see all)
3 2 votes
Article Rating
Visited 1 times, 1 visit(s) today
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x