[PUISI] Pintu Tak Lagi Bisa Menunjukkan Waktu

Ilustrasi: freepik

Mari kita mulai dari sini;
jejak yang tertinggal di pekat malam
tanpa tanda

“Itu jejak waktu,” katamu
Angin pun berderak, bisu
Hujan berhenti di perempatan
Laki-laki mengoles lip balm di bibirnya yang kering
Perempuan erat memasang jerat di tenggorokannya yang garing

“Waktu tak berjejak!” sanggahku
Lalu kita sepakat
Timur adalah persinggahan
Barat adalah ruang kremasi bagi matahari yang enggan mati
Utara? Tempat para penyair memulung kata-kata
dan
Selatan tempat pelanun membuang rindu berkecamuk resah

Sedetik berlalu
Kaubiarkan aku sibuk mencari pintu yang tak lagi bisa menunjukkan waktu

***
Malang, 04 Maret 2021
Lilik Fatimah Azzahra

Lilik Fatimah Azzahra
Latest posts by Lilik Fatimah Azzahra (see all)
0 0 votes
Article Rating
Visited 1 times, 1 visit(s) today

Lilik Fatimah Azzahra

Peraih Award The Best in Fiction & People Choice di ajang Kompasianival 2017. Puisi dan cerpennya menjadi langganan headline di Kompasiana.

Lilik Fatimah Azzahra
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x