Etika Berhubungan Seks dalam Islam

Ilustrasi: freepik.com

Berhubungan seks itu tidak bisa hanya dilakukan secara natural begitu saja hanya karena kita punya gairah/nafsu seks. Kalau seperti ini, apa bedanya kita dengan binatang. Berhubungan seks itu ada seni dan etikanya, itu yang saya tahu dalam Islam. Islam mengatur etika ketika pasangan istri dan suami akan melakukan hubungan seks. Lalu apa saja etika bersetubuh itu? Berikut ini adalah ritual-ritual yang dianjurkan sebelum dan atau sesudah melakukan hubungan seksual.

Step 1:

Berwudlu dan sholat dua rakaat. Beberapa buku panduan Islam (sebagaimana yang sudah dituliskan di minggu lalu) menyebutkan bahwa sebelum bersetubuh sebaiknya berwudlu terlebih dahulu untuk kemudian melakukan sholat sunah dua rakaat. Bahkan ada juga yang menganjurkan untuk membaca Alquran di surat-surat tertentu sebelum bersenggama (walau pada kenyataannya step ini banyak yang dilewati).

Step 2:

Berhias diri. Tentunya agar hubungan seksnya berkesan dan menyenangkan perhatikanlah penampilan. Berpenampilan menarik, segar dan harum akan membuat pasangan sangat terkesan.

Step 3:

Membaca doa khusus untuk bersenggama. Islam juga menganjurkan untuk membaca doa terlebih dahulu sebelum melakukan penetrasi. Doa tersebut sepertinya sudah popular di kalangan para pasangan Islam: Allahumma jannibna syaithan wa jannibi syaithan maa razaqtana…

Mengapa dalam Islam untuk melakukan persetubuhan saja memerlukan ritual agama yang sakral seperti di atas? Ini tentu saja berkaitan dengan pandangan Islam tentang hubungan seks dalam pernikahan bukan saja dilihat sebagai kegiatan yang hanya berkaitan dengan hawa nafsu, tetapi juga kegiatan yang sakral.

Di sebut sakral karena Islam menganggap hubungan seks dalam pernikahan memiliki nilai spiritual dan mendapatkan pahala (blessing) dari Allah karena bernilai ibadah. Oleh sebab itu, karena ia adalah bernilai ibadah, seyogyanya hubungan seksual antara suami dan istri tidak dilakukan berdasarkan paksaan dan melibatkan kekerasan. Tetapi, hubungan yang bernilai ibadah adalah hubungan seks yang menyenangkan bagi kedua belah pihak dan saling menghargai pilihan dan kehendak masing-masing pasangan. Untuk itu, setiap pasangan hendaknya melakukan step ke 4 ini yakni:

Step 4:

Mukaddimah atau foreplay (pemanasan sebelum melakukan hubungan seks). Foreplay ini adalah step yang penting untuk meningkatkan gairah seks kedua belah pihak sehingga keduanya bisa mencapai kepuasan maksimal atau biasa disebut klimaks secara Bersama-sama. Menurut beberapa istri dalam penelitian saya, step foreplay ini banyak yang diabaikan oleh para suami. Akibatnya, istri banyak yang tidak terpuaskan dalam hubungan seks karena suami hanya peduli dengan kepuasannya sendiri saja dan tidak memahami perasaan dan kesiapan istri dalam berhubungan seks.

Foreplay ini sebenarnya sangat dianjurkan sebagaimana praktek Rasulullah dan juga sabdanya yang dikeluarkan oleh Ad-Daylami di dalam kitabnya Vol. 2, hadis no. 55: “bahwa seseorang tidak boleh mendatangi istrinya ( untuk melakukan hubungan seks) seperti binatang, tetapi harus ada perantara antara keduanya. Kemudian ditanyakan, apakah perantara itu? Dan Rasul menjawab: ciuman dan kata-kata rayuan indah.”

Menurut hadis ini bahwa sebelum melakukan hubungan seks bersama pasangan, maka terlebih dahulu lakukanlah cumbu rayu antara keduanya untuk meningkatkan gairah seksual masing-masing pasangan sehingga seks akan terasa menyenangkan dan memuaskan bagi kedua belah pihak. Karena seks dalam rumah tangga adalah pemenuhan kepuasan secara bersama-sama bukan hanya satu pihak saja.

Seks yang dipaksakan tanpa pemanasan akan membuat istri merasa kesakitan karena kekurangan cairan lubrikasi dan tentunya jauh dari menikmati hubungan tersebut. Sebuah hadis juga diriwayatkan oleh Abi Ya’la dari Anas bin Malik bahwa Rasul bersabda: Seorang suami tidak boleh mau menang sendiri. Tetapi ia harus menunggu sampai istrinya juga mencapai kenikmatannya. 

Step 5:

Saling menanyakan tentang kepuasan masing-masing. Pada tahap ini masing-masing pasangan bisa mendiskusikan tentang pengalaman hubungan tersebut dengan berbagi tentang keinginan dan keengganan yang berkaitan dengan hubungan tersebut. Ini bisa dijadikan semacam evaluasi agar hubungan seks tidak membosankan antara keduanya.

Step 6:

Mandi bersama. Dalam Islam, setelah melakukan hubungan seks disarankan untuk mandi wajib/junub tanda bersuci dan siap untuk melaksanakan ibadah lainnya. Akan lebih romantis lagi apabila mandi junub tersebut dilakukan secara bersama-sama seperti juga dipaparkan oleh istri Rasulullah Aisyah yang menjelaskan bahwa ia melakukan mandi bersama-sama Rasulullah dalam satu bejana.

Dari paparan di atas sangat terlihat bahwa hubungan seks yang diatur dalam Islam dikerangkai tidak hanya pada aspek nafsu belaka tetapi juga dalam kerangka spiritual dan ibadah. Oleh sebab itu hubungan seks yang dianjurkan adalah hubungan yang mengedepankan rasa kesalingan dan kerjasama untuk mencapai kenikmatan, kesenangan dan kebahagiaan bersama-sama. Sudahkah anda melakukan step-step tersebut ketika melakukan hubungan seks bersama pasangan Anda?

Irma Riyani
0 0 votes
Article Rating
Visited 1 times, 1 visit(s) today
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x