Cara Pemeriksaan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin
Calon Pengantin (Catin) sebelum mengadakan pernikahan disyaratkan untuk memeriksakan diri kesehatan reproduksinya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui status kesehatan calon pengantin bila calon pengantin mempunyai masalah kesehatan dapat segera diobati. Selain itu, pemeriksaan kesehatan reproduksi juga bertujuan untuk mencegah penularan penyakit kepada pasangan jika salah satu pasangan ada yang sakit.
Untuk memberikan layanan Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin, pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Kementerian Agama. Layanan Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin diintegrasikan dengan Bimbingan Calon Pengantin yang diadakan oleh Kementerian Agama. Salah satu materi Bimbingan Pengantin (Bimwin) tersebut adalah tentang Kesehatan Reproduksi. Namun demikian, unyuk pemeriksaan Kesehatan dan pemberian vaksin TT-nya tetap dilakukan di Puskesmas.
Alur Pelayanan Kesehatan Bagi Calon Pengantin
Calon pengantin bersiap-siap menuju kantor desa atau kelurahan. Di kantor kelurahan meminta surat Pengantar Nikah (Formulir N1), formulir N2 permohonan kehendak nikah, formulir N4 surat Persetujuan Mempelai dan formulir N5 Surat Izin Orang Tua, jika calon pengantin umurnya di bawah 21 tahun.
Kemudian Calon Pengantin (Catin) mendatangi Kantor Urusan Agama untuk mendaftarkan pernikahannya. Selanjutnya mengatur jadwal untuk mengikuti Bimbingan Perkawinan.
Selanjutnya Calon Pengantin mendatangi Puskesmas untuk pemeriksaan Kesehatan dan Vaksin TT (Tetanus-Toksoid). Setelah itu Catin ke Kantor Urusan Agama lagi untuk menyerahkan Surat Keterangan Kesehatan dan kemudian bersiap untuk melakukan akad nikah sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
Demikian cara mengurus layanan Kesehatan bagi Calon Pengantin (Catin) di Puskesmas. Semoga persiapan pernikahan sahabat-sahabat berjalan lancar tak ada satu halangan sedikit pun.
