Dahsyatnya Self Talk bagi Orang Tua

Ilustrasi: freepik.com

Seringnya perbincangan tentang self talk adalah untuk sugesti diri sendiri. Padahal self talk pun mampu bekerja untuk kolektif sebuah keluarga. Percaya?

Apa sih self talk itu?

Self talk adalah aktivitas berbicara dengan diri sendiri dan ia biasanya merupakan sebuah pernyataan yang ditujukan kepada diri sendiri, bukan kepada orang lain, namun ia terjadi sebagai bentuk tanggapan langsung dari sebuah situasi yang sedang terjadi. Self talk sendiri sesungguhnya merupakan sesuatu yang tampaknya sangat sederhana dan hampir tidak pernah dibahas. Namun, dampaknya ternyata bisa sangat besar bagi kita.

Robert S. Weinberg, psikolog dari Miami University menyatakan bahwa self talk ada yang berupa self talk negatif ada yang positif. Seseorang yang memilki self-talk positif tidak akan mudah putus asa, melainkan akan terus berusaha mencapai tujuan dengan menjadikan kegagalan atau kesalahan sebagai pelajaran. Sedangkan seseorang yang memiliki self-talk negatif akan merasa tidak percaya diri dan merasa dirinya lebih rendah daripada orang lain, misalnya seperti berkata “Ah, saya hanya orang biasa, mana mungkin bisa sehebat dia.” Self talk seperti ini harus dihindari.

Sebagai seorang  ahli pekerjaan sosial, seorang Charles Zastrow mengatakan bahwa self-talk  positif dapat memberi mood yang positif saat tubuh dalam keadaan lelah hanya dengan cara mengucapkan kata-kata dalam pikiran yang bersifat positif. Sedangkan menurut Judith Pearson, seorang penulis yang berlatar belakang psikologi,  sangat penting bagi seseorang untuk menyatakan self-talk positifnya dengan menggunakan kata “aku” atau “saya”. Tentunya dibuat sesuai dengan realita agar dapat diterima oleh pikiran, seperti memulai dengan hal-hal yang kecil misalnya “Aku ibu yang sabar”. Juga penting menginstruksikan kata-kata yang berbentuk slogan lebih mudah diingat daripada kata-kata biasa.

Faktanya, para peneliti menemukan bahwa aktivitas berbicara manusia per hari makimal 20.000 kata namun ia bisa memproduksi self talk hingga 60.000 kata. 3 kali lipat dari aktifitas bisa. Yang juga harus diwaspadai adalah kata-kata yang diproduksi juga sering kali berlawanan dengan gumaman dalam hati tadi, yang artinya kebanyakan justru manusia atau kita memproduksi self talk negatif dibanding self talk positif. Padahal self-talk positif dapat membantu kita mencari solusi dengan kepala dingin. Selain itu, self-talk positif juga memberikan efek yang dapat membuat pikiran kita sehat dan lebih fokus terhadap suatu hal. Salah satu contoh self talk negatif misalnya ”aku memang bukan ibu / ayah yang baik”. “apapun yang saya perbuat, pasti saja menuai marah ayah”.

Memanfaatkan Self Talk untuk Harmonisasi Keluarga

Self talk bekerja memprogram alam bawah sadar Anda, kemudian self-talk mempengaruhi tindakan Anda, lalu lama-kelamaan tindakan Anda tersebut berubah menjadi kebiasaan. Setelah tindakan tersebut menjadi kebiasaan, lama-lama menyatu dengan karakter/sifat Anda dan setelah menyatu dengan sifat Anda maka ia mulai menjadi realitas dalam kehidupan Anda, yang akhirnya membuat Anda percaya bahwa keyakinan Anda memang benar.

Pikiran bawah sadar itu tidak berbeda dengan awak kapal. Andalah (ayah atau ibu sebagai orang tua sebagai sang nakhoda).  Maka Anda sesungguhnya mempunyai wewenang untuk memberi perintah kepada awak kapal kita sendiri. Ketika Anda bersikap demikian, awak kapal akan mengerjakan apa pun yang anda ucapkan secara harfiah. Awak kapal (atau bawah sadar) tidak memiliki selera humor, ia akan betul-betul menjadi ‘budak’ yang patuh.

Perumpamaan di sebuah keluarga, self talk dapat diawali ketika memulai sebuah mahligai pernikahan dengan menyakan ”Saya yakin akan menjadi seorang suami/istri yang baik nanti”.  Bisa juga menyatakan ‘aku akan menjadi orang tua paling hebat di dunia’. ‘Aku adalah ayah yang paling hebat’, ‘Aku adalah ayah yang penyayang’, ‘aku adalah ibu yang sabar dan cerdas’. Semua pernyataan ini akan memerintahkan awak kapal bawah sadar Anda untuk melewatkan segala kesempatan dan kemungkinan untuk berhasil.

Lalu jika terlanjur Anda bernegatif thinking pada diri Anda sendiri bagaimana cara membatalkannya? Ketika anda menemukan diri mengatakan sesuatu yang negatif dan merugikan diri sendiri, segera hentikan dan katakan:

”Batalkan!” Itu sama dengan sebuah pesan kepada bawah sadar Anda bahwa Anda membatalkan perintah yang sebelumnya telah anda kirimkan. Setelah itu gantikan yang baru Anda katakan dengan alternatifnya yang positif. Berikut ini sebuah contoh:

”Aku kelihatannya tidak mampu membina rumah tangga ini dengan baik”.

”Batalkan – batalkan! Aku yakin bisa menjadi keluarga yang bahagia dan mampu membesarkan anak anak dengan baik”.

Ketika terjadi konflik dalam rumah tangga, Anda sebagai ibu atau istri misalnya bisa mengatakan “Aku ingin pisah saja, aku tidak bisa melewati ini dan tidak sanggup mencari solusinya”.  Baliklah pernyataan tadi dengan mengatakan “Batal kan! batalkan! aku bisa melewati semua ini dan akan menemukan solusi terbaik dan menjadi keluarga bahagia”.

Hal di atas adalah ”afirmasi” dan afirmasi ini beraksi dengan cara menyingkirkan dan menggantikan perintah-perintah negatif yang telah terlanjur terkirim ke dalam bawah sadar Anda baik yang baru saja maupun yang sudah terucap selama bertahun-tahun.

Sampai di sini perlu juga untuk orang tua menyusun sebuah daftar berisi 10 sampai 20 pernyataan yang menegaskan keyakinan terhadap harga diri masing masing dan kemampuan masing masing untuk mewujudkan mimpi-mimpi dalam keluarga Anda. Berikut ini adalah beberapa contoh rangkaian kalimat affirmasi yang dapat Anda ucapkan setiap hari

Saya mampu bersikap egaliter dan terbuka kepada istri saya

Saya mampu membangun dalam keluarga yang egaliter dan harmonis

Saya mampu mendidik anakanak saya secara baik

Saya mampu menentukan masa depan saya dan keluarga sendiri

Saya selalu mampu mengambil tindakan besar untuk mencapai impian-impian saya dan mimpi keluarga

Saya fokus pada apa yang dikatakan oleh hati nurani saya untuk tujuan keluarga saya

Saya percaya pada impian-impian saya

Saya sangat menyayangi suami/istri dan anak anak saya apapun dan bagaimanapun mereka

Saya mampu memancarkan dan memberi harapan pada suami/istri dan anak anak saya

Saya memancarkan semangat untuk keluarga

Saya ibu / ayah yang yang baik

SAYA ORANG TUA YANG LUAR BIASA!

Saya mampu mencintai dan dicintai

Saya kuat dan sehat

Mental saya sangat kuat

Percaya diri saya sangat tinggi

Hidup saya berarti untuk saya, keluarga, teman-teman, dan dunia

Jalankan kata-kata afirmasi di atas dan rasakan perubahan pada diri Anda dalam beberapa minggu kemudian.

Daan Dini
Latest posts by Daan Dini (see all)
0 0 votes
Article Rating
Visited 1 times, 1 visit(s) today

Daan Dini

Mantan redaktur pelaksana Swara Rahima, founder Aminhayati Educares dan dosen di STAI Haji Agus Salim.

dini khairunida
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x