Antara Aku, Gadget, dan Orang Tuaku
“Hadir, tetapi tidak hadir”. Itulah ungkapan yang mungkin bisa menggambarkan apa yang terjadi antara orang tua dengan anak-anaknya sekarang ini. Mereka ada dalam satu ruangan, tetapi sibuk dengan handphone masing-masing. Kehadiran semu orang tua seperti ini tidak mampu menyelesaikan masalah yang timbul dalam keluarga.
Anak-anak lebih membutuhkan kehadiran ‘utuh’ dari orang tua, baik secara fisik maupun psikis. Kehadiran yang membuat anak menyadari akan keberadaan orang tua dan merasakan keberadaan orang tua, sehingga merasa ‘nyaman’ saat bersama-sama dengan orang tua mereka di rumah. Akan tetapi, hal yang terjadi justru tidak demikian. Orang tua sering tidak memiliki waktu untuk anak-anak mereka ataupun orang tua hadir di hadapan anak akan tetapi ‘terasa tidak hadir’ dalam keberadaannya.
Terlebih para ayah dan atau para ibu pekerja yang hampir separuh waktunya habis untuk bekerja, ‘energi sisa’ yang dibawa ke rumah membuatnya ingin segera beristirahat, dan walaupun saat ada ‘sedikit’ waktu luang ayah dan ibu tidak mengajak bercengkrama bersama anak, akan tetapi justru bersama gadget’nya. Bahkan tak sedikit juga para Ibu, umi, ema, mimih, mamak, atau apalah sebutannya, yang hampir seluruh waktunya ada di dekat anak-anak pun tak bisa dirasakan kehadirannya oleh anak-anak. Saat ibu tidak mau direpotkan dengan gangguan anak, ibu ‘menyuap’ anak dengan memberi mereka gadget hanya agar anak diam tidak rewel dan tidak menggangu pekerjaannya. Bahkan di saat ibu rehat pun, Ibu malah mendekati gadget ketimbang anak-anak.
Saat anak rewel ‘protes’ dengan keberadaan orang tua, anak kadang bertingkah menjengkelkan hanya untuk sekedar mencuri perhatian orang tua, tetapi orang tua justru tidak mau ambil pusing dan malah menghadiahkan anak gadget dan kembali pada kegiatan masing-masing, termasuk pada gadgetnya. Sehingga keberadaan orang tua ada tetapi tidak ada dalam kehidupan mereka. Dampaknya, orang tua tidak menyadari apa yang terjadi pada anak-anak, mereka juga tidak bisa memahami apa yang anak butuhkan, bahkan mereka tidak mampu mengetahui apa sedang dirasakan anak. Orang tua akan kehilangan kepekaan terhadap anak-anak mereka, dan anak pun akan terbiasa dengan ‘dampak kehilangan’ tersebut. Jika terus demikian, maka orang tua akan semakin tidak mengenali anak dan akan semakin jauh dengan anak.
Hal ini memang tidak mudah, terlebih saat ‘gadget sudah jadi kebutuhan primer’ saat ini. Kondisi seperti ini sering kali membuat orang tua malah ‘malas’ mendekati anak dan cenderung mengeluh atas sikap anak-anak yang cenderung negatif. Bahkan di saat tertentu ketika orang tua mendekat dan berusaha untuk berinteraksi secara intensif terhadap anak pun, anak justru dengan sikap cueknya tidak membalas perhatian orang tua tersebut. Kondisi yang ‘tidak harmonis’ antara orang tua dan anak seperti ini adalah salah satu permasalahan yang banyak dihadapi para orang tua.
Salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah orang tua harus menyadari kembali apa tugas dan tanggung jawabnya sebagai orang tua dalam menemani, mengasuh, dan mendidik anak. Tanggung jawab yang bukan ‘hanya’ menjadikan anak-anak pribadi-pribadi yang berkualitas di dunia, tetapi juga tanggung jawab di akherat kelak. Anak adalah titipan. Anak adalah Amanah dari-Nya, yang pada saatnya nanti orang tua dimintai pertanggungjawaban-Nya.
Ketika orang tua menyadari tanggung jawabnya yang tidak ringan ini, ditambah anak ‘tumbuh’ di situasi yang semakin memprihatinkan, maka orang tua akan berusaha mengupayakan waktu, perhatian, serta kebersamaan yang utuh untuk keluarga, khususnya anak-anak. Orang tua terlibat aktif bersama dengan anak. Orang tua menjadikan waktu yang berkualitas di setiap moment kebersamaan mereka dengan anak. Kehadirannya tak lagi dirasakan ‘semu’ oleh anak.
Nah.. Ayah dan dan Ibu, sudah siapkah Anda mendampingi secara ‘utuh’ kegiatan buah hati? Karena orang tua merupakan model yang baik bagi anak dan anak adalah peniru yang ulung.[]
- Gaidha - 06/04/2020
- Saat Buah Hati Suka Membawa Pulang Barang Orang lain - 31/03/2020
- Pentingnya Orang Tua Menjadi Teladan dalam Perilaku Jujur Anak! - 17/03/2020